Solo Traveling, Siapa Takut! | Travel Therapy
Saya mungkin termasuk tipe orang yang sangat menikmati berpergian sendirian atau yang biasa disebut dengan solo traveling. Bukan berarti saya tidak suka berpergian bersama teman-teman. Saya suka juga berpergian bersama teman atau saudara, tapi rasa yang saya dapatkan ketika melakukan solo traveling itu berbeda. Rasa tertantang alias challenging, refresh, berkenalan dengan teman-teman baru dan yang paling penting adalah berusaha untuk menghilangkan overthinking dan selalu berfikiran positif ketika melakukan solo traveling. Hal tersebut saya lakukan at least setahun sekali untuk menyegarkan pikiran saya.
Tulisan ini terinspirasi dari acara talkshow di Do More Festival yang saya hadiri pada hari Minggu lalu. Salah satu pembicaranya adalah Claudia Kaunang dengan tema pembahasan “Traveling with Purpose“ atau “Travel Threapy“. Saya akan mengulas tema tersebut pada tulisan ini.

Talkshow di Do More Festival tentang Travel with Purpose atau Travel Therapy
Apa sih Travel Therapy versi Claudia Kaunang?
Travel Therapy adalah melakukan perjalanan untuk melepas stress. Sesungguhnya, tidak hanya melakukan traveling untuk melepas stress, tapi dapat juga melakukan hal-hal lain sesuai dengan minat masing – masing individu. Terapi ini dapat menjadi investasi untuk menyelamatkan diri kita terlebih dahulu sebelum menyelematkan orang lain.
Aktivitas seperti journaling dapat dilakukan selama perjalanan. Namun, bukan berarti journaling hanya berkaitan dengan tulisan. Journaling dapat juga dilakukan dengan membuat diagram, bullet points atau dalam bentuk nomer-nomer. Selain itu, mendengarkan lagu-lagu instrument meditasi pun sangat nyaman untuk didengarkan selama perjalanan.

Saya bersama Claudia Kaunang setelah acara talkshow
Traveling is good for therapy
Memang, traveling bagus untuk terapi tapi kembali lagi tergantung dari masing-masing individu untuk mendapatkan hasil terapi yang maksimal.
- Untuk orang yang memiliki motorik yang tinggi, walking tour disarankan sebagai terapi.
- Kalau kalian memiliki visual yang tinggi, journaling merupakan aktivitas yang tepat dilakukan selama traveling.
- Untuk kalian yang memiliki pendengaran yang kuat, mendengarkan lagu-lagu (musik) merupakan terapi yang disarankan selama traveling.
Keuntungan traveling untuk mental health
Dengan melakukan traveling, kita keluar dari rutinitas atau lingkungan / situasi yang biasa kita hadapi sehari-hari. Dan selain itu, kita pun dapat melihat hidup kita dari helicopter view.
Bagaimana cara menghadapi ancaman dalam perjalanan?
Seperti yang sudah kita ketahui, saat ini salah satu ancaman dalam perjalanan adalah virus corona. Sudah ada beberapa negara yang locked down karena virus ini. Namun, sesungguhnya tidak hanya virus corona saja yang merupakan ancaman dalam perjalanan, masih ada faktor-faktor lain seperti penerbangan delay, turbulence, bertemu dengan orang-orang yang tidak baik, copen, bagasi hilang dan faktor-faktor lain yang dapat kita temui selama perjalanan.
Apabila kita menghadapi ancaman dalam perjalanan itu, “Just Accept & Understand”. Hal ini juga berlaku dalam menjalani kehidupan.
Solo Traveling
Melakukan perjalanan sendiri adalah favorit saya. Karena, “I can get my soul back when I do Solo Traveling“. Saya usahakan untuk melakukan ini setiap tahun.
Tips dari Claudia Kaunang untuk traveling agar tetap nyaman adalah :
- Tetap percaya diri.
- Trust your feeling. Ini berlaku mulai dari pesan tiket sampai dengan pada saat melakukan perjalanan.
- Jangan terlalu banyak mikir dan overthinking.
Mungkin masih banyak diantara kita belum berani untuk melakukan solo traveling, dan cara mengetes-nya adalah dengan makan di foodcourt sendirian dan nonton bioskop sendiri. Keduanya itu dilakukan pada peak hour. Dan kalau kalian dapat melakukan kedua hal itu, tandanya kalian sudah siap untuk melakukan solo traveling.
Tips Self Therapy Selama Perjalanan
- Take action untuk merealisasikan goal
- Kurangi social media selama perjalanan
- Replace bad habbits with the good habbits.
Pendapat saya tentang pembahasan tentang Travel Therapy
Saya sangat puas sekali mendengarkan talk show Claudia Kaunang tentang Travel Therapy. It was very inspired. Why? Karena hal tersebut yang selalu saya lakukan setiap tahun untuk me-refresh diri saya dan terus mensupply diri saya dengan energi positif yang saya dapatkan dari traveling.
Dan saya saat ini sudah melakukan sharing perjalanan melalui blog dan vlog saya agar teman-teman mendapatkan vibes yang sama dengan saya dan dapat melakukan perjalananan yang seru juga.
Thanks for reading.
Kepengin sih… Tapi keinget keluarga di rumah. Artikel bermanfaat menginspirasi pembacanya yang hobi traveling.
LikeLike
Istri saya pernah nih solo travelling dan saya yang was-was gimana keadannya di kota orang.
LikeLike
Seru banget mbak bisa solo travelling gini, aku maaih belum berani nih oelsiran sendirian apalahi keluar negeri hehe
LikeLike
Aku suka sekali baca tulisan Mbak 😍
Buat aku, traveling adalah salah satu terapiku. Dari traveling, aku jadi bisa belajar banyak hal. Terutama tentang kehidupan. Semakin banyak ku berkelana, semakin membuatku sadar aku hanyalah secuil di semesta seluas ini.
LikeLike
Ah thank youuu 😍😍 iyessssss dengan traveling kita lebih appreciate hidup yaa
LikeLike
kalau di dalam negeri aku masih berani Ka, traveling sendiri dan pernah traveling sendiri sampai ke Ambon.
Tapi kalau harus ke luar negeri aku belum berani, hehe…
LikeLike
Pingin banget solo traveling tapi karena aku low vision, kemungkinan nyasar/salah kendaraan lebih besar. Tapi aku senang dibolehkan jalan-jalan sendirian ke tempat yang sudah aku kenal banget, sensasi solo-nya nagih!
LikeLike
Aku juga paling suka solo traveling mbak. Bebas jalan mau ke mana aja, pulang jam berapa suka-suka saya. Beda kalau jalan sama teman harus bikin itin jelas dan berusaha memahami keinginan teman 😁
LikeLike
Traveling ini emang salah satu cara paling baik menurutku untuk kembali merecharge tubuh, melihat pemandangan sekitar, berjalan-jalan menikmati pemandangan, emang itu sebuah penyembuh yang benar-benar ampuh
LikeLike
Setujuuuu
LikeLike
jaman masih single dulu, emang pernah sih solo travelling itu tapi ga begitu jauh-jauh dan sampai menginap. Tapi cukup melegakan karena bisa kenal sama diri sendiri dan banyak “ngobrol” sama diri sendiri juga. Aku sepertinya butuh sih solo travelling
LikeLike
Aku pertengahan aja, Mbak. Nggak suka traveling rombongan tapi juga nggak berani sendirian banget….kecuali kepepet 😀
LikeLike
Mba, kalau makan di food court sendirian dan nonton bioskop sendiri sih aku berani. Tapi so far untuk traveling, malah mati gaya kalau sendirian mba. :))
LikeLike
Ulasannya menarik kakk. Buat aku traveling juga terapi buat aku, mau solo traveling atau ramean bakal ada plus minusnya.
LikeLike
Pengen banget bisa solo traveling.. tapi belum berani hehehe.. asik juga yah kak. Semoga kapan2 bisa kesampaian nih
LikeLike
Saya belum pernah solo traveling, Mbak. Tapi biasanya hanya berdua atau bertiga aja. Lebih suka berangkat sedikitan biar bebas dan nggak banyak konflik.
LikeLike
Iya Mba bener. Kalau berangkat sendiribisa nentuin tujuan wisata sesuai dengan minat sendiri
LikeLike
Aku sebelum Nikah beberapa kali solo travelling sampai ke aceh, padang, palembang, lombok dll
LikeLike
Wah solo traveling ya,alu belum berani loh,tapi kepengen sih.kapan ya,hehe,kumpulin dulu lah duitnya,hihi.
LikeLike
Love! 💕
LikeLike